Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan kebijakan baru yang melarang produsen susu formula memberikan diskon kepada pembeli. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung program peningkatan ASI eksklusif bagi bayi dan mengurangi ketergantungan pada susu formula.

Jokowi Larang Produsen Susu Formula Beri Diskon ke Pembeli

Kebijakan ini muncul sebagai respons atas rendahnya angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, hanya sekitar 37% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya. Salah satu faktor penyebabnya adalah promosi agresif dan diskon besar-besaran yang ditawarkan oleh produsen susu formula, yang membuat para ibu lebih memilih susu formula dibandingkan ASI.

Presiden Jokowi menegaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi kesehatan dan perkembangan bayi. ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang, serta memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit. Dengan mengeluarkan kebijakan ini, pemerintah berharap para ibu lebih terdorong untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka tanpa tergoda oleh promosi susu formula.

Kebijakan ini mendapat berbagai reaksi dari produsen susu formula. Beberapa perusahaan merasa keberatan karena diskon dan promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran mereka. Namun, pemerintah menegaskan bahwa kesehatan dan kesejahteraan bayi harus menjadi prioritas utama. “Kami memahami kekhawatiran produsen, tetapi kesehatan anak-anak kita jauh lebih penting,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Masyarakat umumnya menyambut baik kebijakan ini. Banyak yang menganggap langkah ini sebagai upaya yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif. “Kami mendukung kebijakan ini karena ASI adalah yang terbaik untuk bayi. Semoga dengan kebijakan ini, angka pemberian ASI eksklusif bisa meningkat,” ujar seorang ibu di Jakarta.

Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, pemerintah akan melakukan pengawasan ketat terhadap produsen susu formula. Kementerian Kesehatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan memantau iklan, promosi, dan penjualan susu formula di berbagai platform. Pelanggaran terhadap kebijakan ini akan dikenai sanksi tegas.

Kebijakan Presiden Jokowi yang melarang produsen susu formula memberikan diskon kepada pembeli merupakan langkah strategis untuk mendukung program ASI eksklusif di Indonesia. Meskipun mendapat reaksi beragam dari produsen, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan praktik pemberian ASI eksklusif, sehingga kesehatan dan perkembangan bayi di Indonesia dapat lebih terjamin.